Saat titik kejenuhan mulai menghimpit pikiran, saatnya pula beralih sementara kehal hal baru yang mampu menorehkan sedikit semangat berkarya yang hampir tenggelam. Jangan biarkan rasa jenuh memenjarakan pikiran apalagi menghalau ide ide yang memenuhi benak, mengalihkan adalah sesuatu yang dianggap tepat agar pikiran tak berlama lama blank.
Terlintas mencoba membuat desain yang tak biasa dalam perilaku berkarya lukisan kaca khas Cirebon yang notabene bekutat dalam motif Wayang, Kaligrafi atau Batikan. Tidak ada salahnya mencoba mendesain dengan  gaya karikatural ataupun gaya kartun dalam merefleksikan karya baru Lukisan Kaca Cirebon. Barangkali lebih tepat mencoba lebih baik dari tanpa melakukan apapun saat kejenuhan mulai menghimpit pikiran. Lalu apa apa yang akan diangkat dari ide tersebut ? Saya lebih cenderung mengangkat hal hal yang terjadi dalam keseharian kita. Seperti misalnya situasi di pasar tradisonal, atau di perkampungan bahkan bisa jadi situasi kemacetan lalu lintas. Namun tetap menyisipkan pesan humor atau kritik sosial yang renyah sehingga diharapkan adanya ide baru yang benar-benar mampu memberi semangat berkarya dalam mengangkat Lukisan Kaca Cirebon kepermukaan, siapa tahu dengan cara ini masyarakat konsumen dapat disuguhkan Lukisan Kaca khas Cirebon dengan pembaharuan ide dan desain sekaligus mampu menyampaikan pesan keseharian masyarakat kita. Setuju ?
Picture 011 [800x600]Perhatikan baik baik Lukisan Kanvas Karya Toto Sunu yang telah mengusung gaya karikatural dalam karyanya yang sempat banjir pesanan dari kalangan kolektor. Saya sempat ikut dalam pameran lukisan kanvasnya di Yogyakarta kalau ga salah tahun 2011 apa 2012 ya? cukup banyak pengunjung yang mengapresiasi karya beliau.
Kembali ke desain gaya karikatural atau kartun untuk ide baru karya Lukisan kaca Khas Cirebon yang bermedia kaca (bukan kanvas) dengan tetap memegang teguh gaya Lukisan Kaca Khas Cirebon pada teknik pembuatan maupun hiasan motif pendukungnya yang tidak jauh dari Lukisan Kaca khas Cirebon  yang ber desain Wayang, Kaligrafi dan Batikan.
Apa yang harus dipersiapkan sebenarnya ?
Pertama adalah membuat desain diatas selembar kertas kalqier yang komplit dengan ragam hiasnya (saya tidak memberikan contoh gambarnya dulu  oke?)
Kedua adalah media kaca yang memenuhi kriteria ketebalan 0,5mm agar kedalaman detail lukisan lebih mantap dilihatnya nanti. Ukuran sebaiknya agar luas misalnya 60×80 cm atau 80x100cm agar dengan luasnya bidang gambar dapat lebih detail tentunya.
Ketiga adalah memfokuskan salah satu figur yang dikarikaturalkan atau di kartunkan kemudian figur lainnya melengkapi tanpa merusak tujuan penyampaian ide namun tetap harus membuahkan senyum simpul si penikmat lukisan tersebut.
Keempat adalah menghadirkan motif atau ragam hias khas Cirebon yang bisa saja berbentuk pohon ,dedaunan atau bidang tanah dan awan yang menggantung layaknya pada Lukisan Kaca khas Cirebon yang berdesain Wayang, Kaligrafi atau Batikan. Buatlah serasi dan seapik mungkin sehingga menguatkan penyampaian ide sang Pelukis dalam karyanya.
Kelima adalah menghadirkan bingkai yang sederhana atau minimalis, akan lebih cantik apabila bingkai memiliki kontour kayu yang alami dan terlihat nature.
Sampai disini artikel ini saya tulis, sampai nanti seandainya karya telah selesai dan akan secepatnya bisa dipublikasikan dalam blog ini. Namun selama hasil karyanya belum pantas untuk ditampilkan ya kita tunggu pada tulisan artikel blog berikut. Semoga bermanfaat dan memberikan sedikit pencerahan bagi para pelukis kaca atau para pemerhati Lukisan Kaca khas Cirebon.
Sampai Jumpa
Ditulis oleh : Halimi,SE,MM.

Read More......
Selasa, 13 Januari 2015 Posted in | | 0 Comments »

Seni patung atau Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai bentuk tiga bagian / tiga matra yaitu bagian panjang, bagian lebar, dan bagian ruang. Seni patung termasuk seni rupa murni.

      A. Macam-macam bentuk patung
Menurut bentuknya, patung dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
     1. Bentuk Patung Tubuh, yaitu bentuk patung yang wujudnya terdiri dari seluruh bagian objek.
     2. Bentuk Patung Dada, yaitu bentuk patung yang wujudnya terdiri dari sebagian objek.
     3. Bentuk Patung Relief, yaitu bentuk patung yang bagian belakangnya tidak kelihatan. Patung  relief disebut juga gambar timbul.
 
Patung relief ada 3 macam :
a.       Relief Datar, yaitu apabila tebal patung tidak begitu menonjol dari permukaan bidang dasarnya.
Contoh : Bentuk relief pada uang logam.


      b.   Relief Tinggi, yaitu apabila tebal patung cukup menojol dari permukaan bidang dasarnya.
Contoh : Patung relief yang dibuat pada dinding-dinding Candi Borobudur.


      c.    Relief Tembus, yaitu relief yang pada bagian-bagian tertentu dilubangi, tembus ke belakang bidang dasarnya.
 

      B. Corak atau gaya dalam seni patung
Dalam pembuatan karya seni patung ada beberapa macam gaya, antara lain :
      1. Gaya Naturalis, yaitu patung yang bentuknya alami, sesuai dengan objek sesungguhnya.
 
      2. Gaya Dekoratif ( Hiasan ), yaitu patung yang bentuknya merupakan perubahan dari bentuk alami menjadi bentuk hiasan.
      3. Gaya Romantisme, yaitu patung yang bentuknya dibuat lebih indah dari bentuk aslinya.

 
      4. Gaya Abstrak, yaitu patung yang bentuknya sama sekali tidak mencerminkan bentuk alami (  Non Naturalis ). Tidak seperti : benda, tumbuhan, binatang, maupun manusia.

      C. Media / bahan untuk membuat karya seni patung
     ·  Jenis bahan lunak, antara lain :
Tanah liat, lilin, plastisin, sabun batangan, lepa ( adukan sememn, pasir, air ), bubur kertas, bubur serbuk gergajian kayu.
    ·  Jenis bahan keras, antara lain :
Jenis kayu
      -  Jenis kayu lunak : kayu randu, kayu waru, kayu kemiri, kayu akasia, kayu pule.
      -  Jenis kayu keras : kayu jati, kayu mahoni, kayu sawo, kayu sonokeling, kayu suren.
   ·  Jenis batu
Batu cadas, batu marmer, batu gips ( semacam semen putih ), batu es.
   ·  Jenis logam
Besi, timah, alumunium, tembaga, nikel, fiberglas, emas.
      ·  Kaca
      ·  Palstik

   D. Teknik / cara membuat patung
   1. Membutsir
Membutsir yaitu membuat patung dari bahan lunak ( tanah liat ) dengan menggunakan telapak tangan dan alat-alat lain.
   2. Teknik Memahat
Memahat yaitu membuat patung dari bahan keras jenis batu dengan alat pahat.
   3. Teknik Mengukir
Mengukir yaitu membuat patung dari bahan keras kayu dengan alat pahat.
  4. Teknik Cetak / Teknik Cor
Cetak yaitu membuat patung dengan cara mencairkan bahan, kemudian dituangkan ke dalam alat cetak.
  5. Teknik Kerangka
Kerangka yaitu membuat patung dari bahan lunak ( lepa / bubur serbuk gergajian kayu ) dengan menggunakan kerangka sebagi bentuk dasar patung dengan alat cungkir, skrap, dsb.

  E. Teknik Struktur
Yaitu membuat patung dengan cara menyusun benda-benda bekas atau baru, sesuai dengan desain sehingga menjadi bentuk patung yang indah dan menarik.
Sumber : http://ayuameliaagustin.blogspot.com/2012/05/seni-patung.html
Gambar : Google

Read More......
Minggu, 11 Januari 2015 Posted in | | 0 Comments »

Tradisi patung di negara barat dimulai sejak jaman Yunani Kuno dan secara luas dipandang sebagai bentuk produktif sebuah karya hebat pada masa itu. Selama abad pertengahan, patung ghotic dianggap mewakili penderitaan dan nafsu dari kepercayaan kristen. Kemudian kevangkitan nilai klasik dari renaissance menghasilkan pengrajin/seniman patung-patung produktif yang sangat terkenal, Davis Michelangelo.

Dalam perkembangannya, kerajian patung modren telah bergeser jauh dari proses tradisional dan lebih menekankan pada pernggamaran tubuh manusia dalam permainan 3 dimensi karya seni patung.

Sekarang, banyak para kolektif patung lebih memilih ke desain wood sculpture dan bahan patung dari kayu yang lebih ringan dan dengan keindahan hasil akhirnya.(http://senipatungkayu.blogspot.com/2013/03/sejarah-munculnya-kerajinan-patung-di.html)

Bahan untuk Membuat Patung dan Jenisnya

Bahan-Alat-Membuat-Patung

Bahan pembuat patung dapat diklasifikasikan dalam 5 macam.

Ke lima bahan tersebut adalah Batu, Kayu, Besi, Kaca dan Tanah Liat (tembikar). Berikut penjelasannya:

   1. Patung Batu. Batu adalah salah satu bahan utama yang dibuat patung semenjak dahulu. Orang zaman dahulu membuat patung sederhana dari batu dengan cara membentuknya. Karena hasilnya permanen, patung batu menjadi fosil-fosil yang ditemukan oleh manusia kini. Batu yang biasanya bagus digunakan untuk membuat patung banyak terdapat di Eropa, Mesir, Yunani, dan India.
   2. Patung Kayu. Patung yang dibuat dari kayu memang terlihat lebih indah dan memiliki nilai seni. Namun, dibandingkan material lain, kayu adalah material yang mudah lapuk, mudah dirusak serangga, dan mudah terbakar. Oleh karena itu dibuat beragam cara agar patung kayu tak mudah rusak dan bisa bertahan lama. Patung kayu cukup populer di berbagai kebudayaan, terutama untung dibuat tiang totem.
   3. Patung Besi. Material-material berupa perunggu, logam, dan besi-besi lainnya cukup populer dibuat patung. Besi dianggap lebih kuat dan tidak mudah rapuh jika dibandingkan dengan batu, sehingga banyak orang dahulu mulai beralih membuat patung dari besi. Tak lama kemudian, patung-patung dari emas pun dibuat dan memiliki nilai jual yang cukup mahal. Beberapa jenis besi pun biasanya diproses dan disatukan agar menghasilkan material patung yang lebih berkualitas.
   4. Patung Kaca. Dibandingkan jenis jenis patung lainnya, patung kaca adalah patung yang proses pembuatannya paling rumit dan membutuhkan beberapa tahapan teknik. Kaca memang bisa diukir, tetapi dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Akan tetapi hasilnya terlihat sangat indah dan menarik, sepadan dengan usahanya.
   5. Patung Tanah Liat (tembikar). Tembikar adalah salah satu material pembuat patung yang cukup tua, begitu juga dengan tanah liat. Keduanya mudah dibentuk dan lentur, sehingga banyak digunakan oleh berbagai kebudayaan; tak hanya untuk dijadikan patung.

Mengenal Jenis Patung

Jenis patung diklasifikasikan menurut bentuk dan bahan meterialnya. Patung adalah salah bentuk seni rupa yang fungsinya tidak hanya sebagai benda estetis namun ada yang menjadi simbol ketuhanan bagi beberapa kebudayaan di dunia.
Seni membuat patung merupakan salah satu bentuk seni yang sudah lama ada dan kaya akan nilai sejarah, bahkan seni patung sudah ada sejak masa awal peradaban.


Patung-kuningan-SeniAntik.Com


Jenis-Jenis Patung Sebagai Benda Seni.
1. Relief.
  • Relief merupakan seni patung tertua yang dapat kita temukan di dinding-dinding candi dan berbagai benda zaman dahulu. Relief dianggap sebagai benda patung yang dikerjakan dalam bidang dasar 2 dimensi. Relief dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: bas relief, alto relief dan sunken relief.
- Bas Relief adalah patung relief yang pahatannya sangat menonjol dan jelas. Bas relie banyak ditemukan pada bangunan kuno seperti kuil Parthenon Yunani.
- Alto relief adalah patung relief yang tidak cukup menonjol dan tidak terlalu jelas. Relief ini banyak ditemukan di pemakaman masa Firaun Mesir.
- Sunken Relief adalah jenis relief yang sama sekali tidak menonjol, namun terlihat cekung masuk ke dalam batuan atau benda material pahatannya. Sunken relief belum jelas keberadaanya.
2. Patung 3 Dimensi
  • Patung 3 dimensi disebut juga patung yang independen/merdeka dan berdiri sendiri. Patung ini bisa dilihat dari sudut manapun, namanya juga 3 dimensi, pasti dong. Patung 3 dimensi menjadi tren pada masa sekarang. Contoh patung 3 dimensi adalah patung-patung di kuil Yunani, kuil Romawi serta yang ditemukan di area abad pertengahan, termasuk patung David yang dibuat oleh Michael Angelo.
3. Patung Kinetis
  • Patung kinetis adalah jenis patung 3 dimensi yang dapat bergerak-gerak, baik dengan bantuan tenaga mesin, tenaga air dan tenaga angin. Air mancur adalah bentuk inovasi patung kinetis. Meskipun pada kenyataannya air mancur ini tidak memanfaatkan tenaga air melainkan dibentuk sedemikian rupa sehingga air bisa mengalir dengan deras dan indah. (http://senipatungkayu.blogspot.com/2013/03/mengenal-jenis-patung.html)
 Kerajinan Patung Kayu


Kota ukir Jepara, Pusat Kerajinan ukir dari kayu di Indonesia. Kerajinan patung atau seni dalam membuat replika patung disebut juga sculpture merupakan aplikasi seni visual yang tampak dalam pandangan 3 dimensi. Pada zaman modern ini seni membuat patung diekspesikan dalam berbagai bentuk pahatan, ada yang dari batu, patung dari kayu dan juga pernak-pernik patung dari bahan logam.


Keahlian para pengrajin di daerah Jepara mengembangkan seni patung kayu ini sudah turun temurun dari nenek moyang yang diwariskan kepada anak cucunya. Itu mengapa mayoritas penduduk Jepara, Jawa Tengah sangat ahli mengkreasikan kerajinan ukir kayu khususnya seni ukir patung 3 dimensi dan asbtrack dari bahan kayu. Mengapa demikian? karena kehidupan dan lingkungan mereka sudah bersentuhan dengan budaya seni ukir kayu yang dilestarikan sejak dulu kala.



Para ahli pengrajin seni ukir di Jepara memberikan nuansa keindahan dan kehalusan Seni Patung Kayu yang berbeda dari lainnya. Produk-produk patung kayu yang ada misalnya patung kayu binatang yang banyak pilihannya baik patung kayu hewan bergaya ‘Western’ dan bergaya ‘Eastern’ atau Asian. Anda dapat menentukan jenis patung mana yang lebih anda sukai. Harga patung kayu adalah relatif berdasarkan ukuran, bahan kayu dan finishingnya.

 

 

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

pecahan batu alam yang disusun sedemikan rupa menjadi kerajinan bernilai tinggi diolah anak anak muda yogyakarta 

Kerajinan Pecahan Batu Alam Presiden Soekarno


Kerajinan Pecahan Batu Alam bermotif Bapak Soekarno, tokoh perjuangan bangsa Indonesia. Para Pengrajin merasa harus mengabadikan tokoh besar ini yang telah membawa Kemerdekaan bagi Indonesia. Kerajinan Lukisan ini dipesan oleh beberapa Kolektor dari berbagai kota

Kerajinan Pecahan Batu Alam Panda China

Kerajinan Lukisan dari Pecahan Batu Alam yang dirangkai menjadi motif Panda. Motif diambil dari Photo seorang Pemesan yang berasal dari China. Pemesan tersebut menghendaki gambar Panda yang dimilikinya dijadikan Lukisan Kerajinan Batu Alam dari kami

 Kerajinan Pecahan Batu Alam Nyi Ageng Serang


Kerajinan Batu Alam berbentuk Nyi Ageng Serang. Motif diambil dari Patung dikota kami Wates Kulon Progo Yogyakarta. Kerajinan Lukisan Batu Alam ini menggambil Motif Nyi Ageng Serang untuk mengenang jasa jasa beliau

Kerajinan Pecahan Batu Alam Burung Jalak

Kerajinan Lukisan Pecahan Batu Alam berbentuk Burung Jalak. Kerajinan yang berasal dari Pecahan Batu dirangkai sedemikian rupa menjadi sebuah Lukisan Mozaik berseni tingi bermotif Burung Jalak 

Kerajinan Pecahan Batu Alam Badak Jawa


Kerajinan Pecahan Batu Alam yang dirangkai menjadi Lukisan bernilai tingi berbentuk Badak Jawa. Hewan yang sedang mengalami kepunahan di buat Kerajinan Lukisan Mozaik dari Batu Alam senantiasa tergantung di dinding anda

Sumber : http://mozaikbatualam.blogspot.com/



 

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

Membuat Kerajinan Anyaman Bambu 
Bambu, tumbuhan yang serba guna ini, banyak digunakan sebagai suvenir atau kerajinan dari bermacam-macam bentuk gantungan kunci, hiasan dinding, bingkai foto, bahan dasar untuk membuat angklung, sampai bahan dasar utuk rumah panggung. Selain itu, bisa dijadikan kerajinan anyaman bambu. Anyaman bisa dibuat dengan bahan pandan, rotan.
Bahan anyaman tersebut dipotong-potong memanjang dan tipis. Bambu pun harus dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis seperti pita. Ternyata, tidak semua bambu bisa dijadikan bahan untuk anyam-anyaman. Perkembangan zaman belum tentu selalu meninggalkan produk hasil perkembangan tempo dulu. Kerajinan anyaman bambu salah satunya.

Membuat Kerajinan Anyaman Bambu

Kerajinan anyaman bambu adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat yang masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, yang membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi yang sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
Dalam dunia industi, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia, mengingat seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa meninggalkan fungsi nilai estetisnya atau keindahannya. Kerajinan anyaman pada umumnya memiliki lima jenis, yaitu:
  • Anyaman datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.
  • Anyaman tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat wadah.
  • Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, mantel baju, kesetkaki, dan souvenir.
  • Anyaman Rapat. Disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di tata membujur maupun yang di tata menyilang dianyam secara rapat. Secara garis besar anyaman rapat dibagi menjadi dua macam, yaitu anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar atau serong.
  • Anyaman Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang bisaa dijadikan bahan baku untuk membuat kap lampu, kipas, tas tangan, dan keranjang.

Kerajinan Anyaman Bambu Riau

Selain anyaman pandan, masyarakat Riau juga mnegenal anyaman bambu. Kerajinan ini terutama terdapat didaerah Kuantan Singigi, Siak, Bengkalis, Pelalawan, dan Kampar. Secara adat, anak gadis yang sudah baligh tidak lagi bebas berkeliaran di luar rumah. Umumnya mereka melakukan semua kegiatan di dalam rumah dengan istilah gadis pingitan.
Pada masa ini, mereka diajarkan berbagai keterampilan dan ilmu pendidikan lainnya. Disalah satu daerah yaitu di Desa Pertapahan, Kabupaten Kampar, anak-anak gadis wajib mengetahui bagaimana cara membuat barang keperluan adat, yaitu Tudung Sapi yang terbuat dari bambu.
Pada setiap upacara adat, terutama pada acara makan beradat, tudung saji ini memegang peranan penting sebagai tutup hidang bagi makanan untuk jamuan tokoh-tokoh adat dan ini merupakan adat budaya yang diwarisi turun temurun sampai kini.
Sedangkan di daerah lain, kerajinan anyaman bambu ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan antara lain alat penangkap ikan, dan hanya merupakan kerajinan membuat benda-benda keperluan rumah tangga yang umumnya untuk dipergunakan sendiri.

Cara Pembuatan Kerajinan Bambu

Pengolahan bambu untuk kerajinan anyaman bambu adalah dengan menebang pohon bambu, kemudian diraut dan dihaluskan baik kulit maupun isi. Lalu dikeringkan dan kemudian dianyam. Bambu yang sudah diolah dapat digunakan untuk membuat apa yang diinginkan perajin, seperti pembuat raga dan peralatan menangkap ikan seperti lukah, belat, sangkar atau sangkar ayam, sangkar burung, penampi beraa dan sebagainya.
Disamping itu, cara pembuatan anyama bambu yang lain, yang merupakan inovasi produksi perajin adalah bambu dewasa berukuran besar dan sama panjang ruasnya. Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga kering. Bambu yag tipis dibetuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus. Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan menggunakan vernis atau pelitur. Berikut cara pengolahan kerajinan anyaman bambu untuk tudung saji.
  • Batang bambu yang diperlukan adalah yang masih muda, berdiameter besar dan beruas panjang.
  • Pohon di tebang dan dipotong-potong sesuai ukuran ruasnya.
  • Bagian luar dari daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yang telah tipis.
  • Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian dalam bambu yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengan sendirinya.
  • Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yang tipis.
  • Lembaran yang tipis atau paring itu dicuci dan dijemur dengan panas matahari sampai kering agar menghasilkan bentuk melengkung.
  • Setelah kering, paring tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran tudung sajai yang diinginkan.
  • Paring disusun bertinding atau berlapis dan dijahit satu sama lainnya dengan menggunakan kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung.
  • Pada bagian dalam dilapis dengan daun sangai mengikuti bentuk dari susunan paring yang sudah diikat dan dijahit.
  • Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas kulitnya, dan terbentuklah sebuah tudung saji.
  • Proses seterusnya adalah membuat lukisan dasar ornamen dengan menggunkan alat tulis kalam atau saga, yaitu alat tulis yang terbuat dari lidi pohon enau. Sedangkan bahan tinta adalah campuran dari getah jeruk dengan jelaga atau arang lampu teplok.
  • Selesai diwarnai, maka jadilah tudung saji yang diinginkan.
Dalam perkembanganya, kerajinan anyaman bambu tudung saji ini sudah dijadikan barang cenderamata dengan ukururan bervariasi, antara lain sebagai hiasan dinding dan lain sebagainya, dan banyak diminati oleh pembeli baik dari dalam maupun luar negeri.

Mengolah Bambu untuk Hiasan

Syarat kerajinan anyaman bambu:
  • Pilihlah bambu yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.
  • Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua tiga ruas.
  • Simpan ditempat yang teduh dan tegakkan selama 5-6 hari.
  • Pilihlah bambu yang memiliki ruas yang panjang.
Bambu yang akan digunakan harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Adapun cara mengolahnya adalah sebagai berikut.
  • Bambu dipotong-potong sepanjang ruasnya dan buang masing-masing bukunya. Bila diperlukan bahan anyaman yang panjang dapat juga dipotong dan disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Buang, dan bersihkan bagian dalamnya. Membersihkan bambu bisa dengan ampelas kayu.
  • Irislah tipis-tipis sesuai dengan keperluan.
Bambu yang sudah diolah menjadi lembaran tipis seperti pita sudah dapat diolah menjadi bakul, kukusan, kipas dan lain-lain. Ada berbagai macam jenis anyaman seperti anyaman sasag, anyaman kepang, anyaman pasung, anyaman mata walik. Untuk berlatih anyaman, sebelum ke bahan bambu bisa dicoba terlebih dahulu dengan menggunakan bahan kertas. Agar lebih menarik, gunakan kertas warna-warni.
Tak hanya itu, bambu sebagai bahan baku yang bisa tumbuh di mana saja dan kapan saja, tidak akan habis selama kita mengerti makna melestarikan alam sengan segala penghuninya.

Berbagai Hiasan Berbahan Bambu

Seperti yang diungkapkan di atas kerajinan bambu bisa dipakai sebagai barang hiasan. Hiasan bambu tak kalah indahnya bila dibandingkan dengan hiasan-hiasan lain. Hiasan bambu banyak macamnya, dan tidak jarang pengrajin bambu banyak mendapat pesanan ke luar negeri. Ada hiasan bambu yang ditoreh, digambari dengan cat, ada pula yang yang disungging.
Untuk membuat hiasan bambu dengan digambari dan dicat, bukanlah hal yang sulit. Caranya sebagai berikut.
  • Potonglah bambu sesuai kebutuhan dan belahlah menjadi dua.
  • Bersihkan bambu dengan ampelas kayu dan haluskan (terutama bagian dalam).
  • Pada kedua belahan kayu tersebut buatlah gambar yang menarik, dan berilah warna sesuai yang diinginkan.
  • Kalau ingin bambu menjadi mengkilat, bisa dengan menyemprotkan atau memolesnya dengan vernis transparan. Vernis dicampur dengan air, jangan terlalu encer.
  • Untuk membuat hiasan bambu, bisa menggunakan bagian luar atau dalam.
  • Setelah selesai membuat gambarnya, buatlah gantungan dengan kawat kecil.
  • Hiasan bambu siap dipajang. Hiasan bambu bisa memberi aksen yang menarik di ruangan atau kamar Anda.
Gambar lainnya kerajinan bambu :

Sumber :  http://ormitamedia.com/membuat-kerajinan-anyaman-bambu.html
Gambar Tambahan : Google



Read More......
Sabtu, 10 Januari 2015 Posted in | | 1 Comments »

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas : Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bambu).

Ekologi

Bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam.[1] Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3–10 cm (1.2–3.9 in) per hari. Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa dari spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m (98 ft) tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15–20 cm (5.9–7.9 in). Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja.
Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul. Pada tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Pada tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan (tergantung pada spesies), pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dna runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.
Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga temperatur −29 °C (−20 °F). Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut mampu bertahan hingga zona 5-6 dalam kategori USDA Plant Hardiness Zones, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan tunas bambu baru di musim semi berikutnya.
Bambu dari genus Phyllostachys dikategorikan sebagai spesies invasif di Amerika Serikat dan jual-beli maupun perbanyakan adalah ilegal.(http://id.wikipedia.org/wiki/Bambu)

Jenis-jenis Bambu di Indonesia

Jenis-jenis Bambu yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik.
Bambu merupakan jenis rumput-rumputan yang dan beruas. Bambu merupakan anggota famili Poaceae yang terdiri atas 70 genus. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang 60 cm dalam sehari.
Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjadi surga bagi jenis tanaman yang disebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. Diperkirakan terdapat sedikitnya 159 jenis bambu di Indonesia yang 88 diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia.
Berikut beberapa jenis (spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia.
  • Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex Stend ditemukan di Jawa.
  • Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. (Pring Ori) di Jawa dan Sulawesi.
  • Bambusa atra Lindl. (Loleba) di Maluku.
  • Bambusa balcooa Roxb. Di Jawa.
  • Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. (Bambu Duri) di Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
  • Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani) di Jawa.
  • Bambusa horsfieldii Munro. (Bambu Embong) di Jawa.
  • Bambusa maculata (Bambu Tutul; Pring Tutul) di Bali.
    Bambu Tutul (Bambusa maculata)
    Bambu Tutul (Bambusa maculata)
  • Bambusa multiplex (Bambu Cendani; Mrengenani) di Jawa.
  • Bambusa polymorpha Munro. Di Jawa.
  • Bambusa tulda Munro. Di Jawa.
  • Bambusa tuldoides (Haur Hejo) di Jawa
  • Bambusa vulgaris Schard. (Awi Ampel; Haur Kuneng; Haur Hejo; Pring Kuning) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
    Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)
    Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)
  • Dendrocalamus asper (Bambu Petung) di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
  • Dendrocalamus giganteus Munro. (Bambu Sembilang) di Jawa
  • Dendrocalamus strictur (Roxb) Ness. (Bambu Batu) di Jawa.
  • Dinochloa scandens (Bambu Cangkoreh; Kadalan) di Jawa.
  • Gigantochloa apus Kurz. (Bambu Apus; Bambu Tali) di Jawa.
    Bambu Apus (Gigantochloa apus)
    Bambu Apus (Gigantochloa apus)
  • Gigantochloa atroviolacea (Bambu Hitam; Bambu Wulung; Gombong) di Jawa.
    Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea)
    Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea)
  • Gigantochloa atter (Bambu Legi; Bambu Ater; Buluh; Jawa Benel; Awi Ater; Awi Kekes) di Jawa.
    Bambu Legi (Gigantochloa atter)
    Bambu Legi (Gigantochloa atter)
  • Gigantochloa achmadii Widjaja. (buluh Apus) di Sumatera.
  • Gigantochloa hasskarliana (Bambu Lengka Tali) di Sumatera, Jawa, dan Bali.
  • Gigantochloa kuring (Awi Belang) di Jawa.
  • Gigantochloa levis (Blanco) Merr. (Bambu Suluk) di Kalimantan.
  • Gigantochloa manggong Widjaja. (Bambu Manggong) di Jawa.
  • Gigantochloa nigrocillata Kurz (Bambu Lengka; Bambu Terung; Bambu Bubat) di Jawa.
  • Gigantochloa pruriens (buluh Rengen) di Sumatera.
  • Gigantochloa psedoarundinaceae (Bambu Andong; Gambang Surat; Peri) di Jawa.
  • Gigantochloa ridleyi Holtum. (Tiyang Kaas) di Bali.
  • Gigantochloa robusta Kurz. (Bambu Mayan; Temen Serit) di Sumatera, Jawa, dan Bali.
  • Gigantochloa waryi Gamble (Buluh Dabo) di Sumatera
  • Gigantochloa verticillata (bambu Hitam)
  • Melocanna bacifera (Roxb) Kurz. Di Jawa.
  • Nastus elegantissimus (Hassk) Holt. (Bambu Eul-eul) di Jawa.
  • Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera (Bambu Uncea; Bambu Buluh Kecil) di Jawa.
  • Schizotachyum blunei Ness. (Bambu Wuluh; Bambu Tamiang) di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku
  • Schizotachyum brachycladum Kuez. (Bambu Buluh Besar; Buluh Nehe; Awi Buluh; Ute Watat; Tomula) di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
  • Schizotachyum candatum Backer ex Heyne (buluh Bungkok) di Sumatera.
  • Schizotachyum lima (Blanco) Merr. (Bambu Toi) di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian.
  • Schizotachyum longispiculata Kurz. (Bambu Jalur) di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
  • Schizotachyum zollingeri Stend. (Bambu Jala; Cakeutreuk; Bambu Lampar) di Sumatera dan Jawa.
  • Thryrsostachys siamensis Gamble. (Bambu Jepang) di Jawa.
Di Indonesia jenis-jenis bambu ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan (kontruksi), Transportasi, Pembuatan alat musik seperti angklung, kuliner, kerajinan rumah tangga dan ornamen, serta sebagai bahan pengobatan alami.
Meski memiliki banyak spesies dan dulu tersebar luas di Indonesia, kini beberapa jenis bambu mulai langka dan sulit ditemukan. Kelangkaan ini terjadi lebih disebabkan oleh konversi lahan menjadi daerah pemukiman.
Kalau di desa saya, bambu masih tumbuh dengan suburnya meskipun terbatas pada jenis Bambusa arundinacea (Bambu Ori) dan terkadang Bambu Apus (Gigantochloa apus). Bagaimana dengan di tempat sobat?.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Ordo: Poales; Famili: Poaceae; Bangsa: Bambuseae.(http://alamendah.org/2011/01/28/jenis-jenis-bambu-di-indonesia/)

Kerajinan Anyaman Bambu :
Kerajinan anyaman bambu adalah produk dari negara-negara di Asia yang memiliki banyak hutan bambu. Vietnam, Cina, dan Indonesia adalah beberapa di antaranya. Pohon bambu ternyata bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, tunasnya bisa dijadikan rebung atau sayur bambu, dan daunnya pun dapat dibuat menjadi krupuk.

Tetapi yang paling sering kita lihat adalah bambu yang dibuat sebagai produk anyaman atau furniture, misalnya kursi bambu, besek bambu, bakul bambu, keranjang bambu, piring bambu, rantang bambu, tenong bambu, berbagai souvenir bambu, bahkan interior lantai atau dinding. 
Tetapi yang paling sering kita lihat adalah bambu yang dibuat sebagai produk anyaman atau furniture, misalnya kursi bambu, besek bambu, bakul bambu, keranjang bambu, piring bambu, rantang bambu, tenong bambu, berbagai souvenir bambu, bahkan interior lantai atau dinding.  

Kerajinan anyaman bambu dari Indonesia hingga saat ini telah banyak diekspor ke luar negeri ke negara-negara Eropa seperti Spanyol, Perancis, Belanda, Kanada, dan negara-negara lainnya

kerajinan anyaman bambu yang indah, unik, serta berkualitas tinggi jelas membutuhkan keterampilan dan kreativitas yang didapatkan melalui proses pembelajaran yang tidak sebentar, selain tentunya harus dijiwai, karena ini adalah salah satu bentuk karya seni.

Seperti halnya teknologi, produk kerajinan bambu pun memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk penyelesaiannya.Hal tersebut ikut menentukan nilai jual dari sebuah produk kerajinan bambu, selain juga ditentukan juga oleh kualitas bambu yang digunakan.





Membuat Produk anyaman bambu kami adalah hasil karya seni dari para pengrajin anyaman bambu yang berada di wilayah Jawa Timur. Dari tangan para pengrajin inilah terlahir produk kerajinan anyaman bambu yang berkualitas dan bernilai seni yang tidak kalah dengan kerajinan anyaman bambu yang berasal dari negara-negara lain seperti Cina, Vietnam, dan Jepang. (http://pusat-kerajinan-bambu.blogspot.com/)


 Gambar Produk Anyaman Bambu lainnya :

Disusun dari berbagai sumber oleh : Halimi,SE,MM.




 


 

Read More......
Posted in | | 0 Comments »


berikut ini cara membuat lampu hias dari batok kelapa:
Bahan -bahan yang dibutuhkan adalah :
1.  Satu butir kelapa yang utuh berukuran sedang jangan terlalu besar
2. Tatakan Kayu berukuran 12x12cm, bisa juga  tatakan berbentuk bulat dengan diameter 12cm
3.  Kawat besi  30cm
4. Tali anyaman dari gedebong/pelepah pisang
5. kabel dan lampu tidur kecil yang berwarna-warni

Alat-alat yang dibutuhkan :


1. Golok/pisau  untuk mengupas dan menghilangkan serabut kelapa
2. Ampelas/beling dari pecahan gelas untuk menghaluskan permukan Batok, lebih cepat menggunakan gurinda mesin atau ampelas mesin.
3. Bor listrik
4. Pernis/sirlak/pilok clear

Cara Pembuatan:
1. Kupas kelapa sehingga terlihat butiran batok kelapa bulat
2. bersihkan permukaan batok kelapa dengan ampelas/beling

3. buat pola menggunakan pinsil diatas permukaan batok yang telah halus
4. lubangi bagian atas dengan gergaji besi untuk tempat lampu
5. keluarkan kelapa dengan dicongkel sedikit demi sedikit
6. beri lobang dengan bor listrik sesuai pola yang telah dibuat
7.  setelh selesai melubangi sesuai pola baru kita membuat dudukan untuk menggantungkan lampu
8. tanjapkan kawat pada dudukan kayu yang ada , kemudian bentuk melengkung seperti dahan, pasang kabel dan dudukan lampu mengikuti kawat tadi, setelah itu baru dibungkus dengan lilitan tali dari pelepas pisang agar terlihat seperti batang kayu asli.
9. setelah itu baru pasangkang batok kelapa menggantung seperti buah pada kawat/batang tersebut, jangan lupa bikin daun dari batok atau tapas kelapa untuk menambah keindahan lampu tersebut
10. dan tahap terakhir cat lampu hias dengan pernis atau pilok clear supaya terlihat mengkilap.


Aneka Kerajinan Batok Kelapa lainnya :






sumber :  

http://widyakurniasari.blogspot.com/2013/12/cara-membuat-lampu-hias-unik-dari-batok.html
http://boellam.blogspot.com/2013/09/cara-membuat-lampu-hias-unik-dari-batok.html
Gambar tambahan : Google

 

Read More......
Rabu, 07 Januari 2015 Posted in | | 1 Comments »