Bambu,
tumbuhan yang serba guna ini, banyak digunakan sebagai suvenir atau
kerajinan dari bermacam-macam bentuk gantungan kunci, hiasan dinding,
bingkai foto, bahan dasar untuk membuat angklung, sampai bahan dasar
utuk rumah panggung. Selain itu, bisa dijadikan kerajinan anyaman bambu. Anyaman bisa dibuat dengan bahan pandan, rotan.
Bahan anyaman tersebut dipotong-potong memanjang dan tipis. Bambu pun
harus dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis seperti pita. Ternyata,
tidak semua bambu bisa dijadikan bahan untuk anyam-anyaman. Perkembangan
zaman belum tentu selalu meninggalkan produk hasil perkembangan tempo
dulu. Kerajinan anyaman bambu salah satunya.
Membuat Kerajinan Anyaman Bambu
Kerajinan anyaman bambu adalah seni merajut yang biasanya menggunakan
bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat
ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan
lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan
sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat yang
masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut
bersungut bundar, yang membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan
pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi yang sudah ribuan tahun ada di bumi
ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni
tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam
kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
Dalam dunia industi, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni
terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan
manusia, mengingat seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian
manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa meninggalkan fungsi
nilai estetisnya atau keindahannya. Kerajinan anyaman pada umumnya
memiliki lima jenis, yaitu:
- Anyaman datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.
- Anyaman tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat wadah.
- Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, mantel baju, kesetkaki, dan souvenir.
- Anyaman Rapat. Disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di tata membujur maupun yang di tata menyilang dianyam secara rapat. Secara garis besar anyaman rapat dibagi menjadi dua macam, yaitu anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar atau serong.
- Anyaman Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang bisaa dijadikan bahan baku untuk membuat kap lampu, kipas, tas tangan, dan keranjang.
Kerajinan Anyaman Bambu Riau
Selain anyaman pandan, masyarakat Riau juga mnegenal anyaman bambu.
Kerajinan ini terutama terdapat didaerah Kuantan Singigi, Siak,
Bengkalis, Pelalawan, dan Kampar. Secara adat, anak gadis yang sudah
baligh tidak lagi bebas berkeliaran di luar rumah. Umumnya mereka
melakukan semua kegiatan di dalam rumah dengan istilah gadis pingitan.
Pada masa ini, mereka diajarkan berbagai keterampilan dan ilmu
pendidikan lainnya. Disalah satu daerah yaitu di Desa Pertapahan,
Kabupaten Kampar, anak-anak gadis wajib mengetahui bagaimana cara
membuat barang keperluan adat, yaitu Tudung Sapi yang terbuat dari
bambu.
Pada setiap upacara adat, terutama pada acara makan beradat, tudung
saji ini memegang peranan penting sebagai tutup hidang bagi makanan
untuk jamuan tokoh-tokoh adat dan ini merupakan adat budaya yang
diwarisi turun temurun sampai kini.
Sedangkan di daerah lain, kerajinan anyaman bambu
ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan antara lain alat penangkap
ikan, dan hanya merupakan kerajinan membuat benda-benda keperluan rumah
tangga yang umumnya untuk dipergunakan sendiri.
Cara Pembuatan Kerajinan Bambu
Pengolahan bambu untuk kerajinan anyaman bambu adalah dengan menebang
pohon bambu, kemudian diraut dan dihaluskan baik kulit maupun isi. Lalu
dikeringkan dan kemudian dianyam. Bambu yang sudah diolah dapat
digunakan untuk membuat apa yang diinginkan perajin, seperti pembuat
raga dan peralatan menangkap ikan seperti lukah, belat, sangkar atau
sangkar ayam, sangkar burung, penampi beraa dan sebagainya.
Disamping itu, cara pembuatan anyama bambu yang lain, yang merupakan
inovasi produksi perajin adalah bambu dewasa berukuran besar dan sama
panjang ruasnya. Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga
tipis lalu dijemur hingga kering. Bambu yag tipis dibetuk dengan
meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus. Pekerjaan
akhir adalah memberi zat pengkilat dengan menggunakan vernis atau
pelitur. Berikut cara pengolahan kerajinan anyaman bambu untuk tudung
saji.
- Batang bambu yang diperlukan adalah yang masih muda, berdiameter besar dan beruas panjang.
- Pohon di tebang dan dipotong-potong sesuai ukuran ruasnya.
- Bagian luar dari daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yang telah tipis.
- Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian dalam bambu yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengan sendirinya.
- Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yang tipis.
- Lembaran yang tipis atau paring itu dicuci dan dijemur dengan panas matahari sampai kering agar menghasilkan bentuk melengkung.
- Setelah kering, paring tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran tudung sajai yang diinginkan.
- Paring disusun bertinding atau berlapis dan dijahit satu sama lainnya dengan menggunakan kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung.
- Pada bagian dalam dilapis dengan daun sangai mengikuti bentuk dari susunan paring yang sudah diikat dan dijahit.
- Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas kulitnya, dan terbentuklah sebuah tudung saji.
- Proses seterusnya adalah membuat lukisan dasar ornamen dengan menggunkan alat tulis kalam atau saga, yaitu alat tulis yang terbuat dari lidi pohon enau. Sedangkan bahan tinta adalah campuran dari getah jeruk dengan jelaga atau arang lampu teplok.
- Selesai diwarnai, maka jadilah tudung saji yang diinginkan.
Dalam perkembanganya, kerajinan
anyaman bambu tudung saji ini sudah dijadikan barang cenderamata dengan
ukururan bervariasi, antara lain sebagai hiasan dinding dan lain
sebagainya, dan banyak diminati oleh pembeli baik dari dalam maupun luar
negeri.
Mengolah Bambu untuk Hiasan
Syarat kerajinan anyaman bambu:
- Pilihlah bambu yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.
- Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua tiga ruas.
- Simpan ditempat yang teduh dan tegakkan selama 5-6 hari.
- Pilihlah bambu yang memiliki ruas yang panjang.
Bambu yang akan digunakan harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Adapun cara mengolahnya adalah sebagai berikut.
- Bambu dipotong-potong sepanjang ruasnya dan buang masing-masing bukunya. Bila diperlukan bahan anyaman yang panjang dapat juga dipotong dan disesuaikan dengan kebutuhan.
- Buang, dan bersihkan bagian dalamnya. Membersihkan bambu bisa dengan ampelas kayu.
- Irislah tipis-tipis sesuai dengan keperluan.
Bambu yang sudah diolah menjadi lembaran tipis seperti pita sudah
dapat diolah menjadi bakul, kukusan, kipas dan lain-lain. Ada berbagai
macam jenis anyaman seperti anyaman sasag, anyaman kepang, anyaman
pasung, anyaman mata walik. Untuk berlatih anyaman, sebelum ke bahan
bambu bisa dicoba terlebih dahulu dengan menggunakan bahan kertas. Agar
lebih menarik, gunakan kertas warna-warni.
Tak hanya itu, bambu sebagai bahan baku yang bisa tumbuh di mana saja
dan kapan saja, tidak akan habis selama kita mengerti makna
melestarikan alam sengan segala penghuninya.
Berbagai Hiasan Berbahan Bambu
Seperti yang diungkapkan di atas kerajinan bambu bisa dipakai sebagai
barang hiasan. Hiasan bambu tak kalah indahnya bila dibandingkan dengan
hiasan-hiasan lain. Hiasan bambu banyak macamnya, dan tidak jarang
pengrajin bambu banyak mendapat pesanan ke luar negeri. Ada hiasan bambu
yang ditoreh, digambari dengan cat, ada pula yang yang disungging.
Untuk membuat hiasan bambu dengan digambari dan dicat, bukanlah hal yang sulit. Caranya sebagai berikut.
- Potonglah bambu sesuai kebutuhan dan belahlah menjadi dua.
- Bersihkan bambu dengan ampelas kayu dan haluskan (terutama bagian dalam).
- Pada kedua belahan kayu tersebut buatlah gambar yang menarik, dan berilah warna sesuai yang diinginkan.
- Kalau ingin bambu menjadi mengkilat, bisa dengan menyemprotkan atau memolesnya dengan vernis transparan. Vernis dicampur dengan air, jangan terlalu encer.
- Untuk membuat hiasan bambu, bisa menggunakan bagian luar atau dalam.
- Setelah selesai membuat gambarnya, buatlah gantungan dengan kawat kecil.
- Hiasan bambu siap dipajang. Hiasan bambu bisa memberi aksen yang menarik di ruangan atau kamar Anda.
Sumber : http://ormitamedia.com/membuat-kerajinan-anyaman-bambu.html
Gambar Tambahan : Google
Sabtu, 10 Januari 2015
Posted in |
artikel kerajinan
|
1 Comments »
artikelnya bagus dan bermanfaat, jika membutuhkan referensi bisa cek disini https://www.unair.ac.id/yayasan-anyaman-kasih-hiroshima-jepang-berita_923.html