TEMPO Interaktif, Jakarta - Adanya aturan impor Uni Eropa mengenai identifikasi nomor pendaftaran bisa menjadi peluang ekspor bagi Indonesia. Aturan itu mengatur agar setiap produk yang masuk pasar Eropa harus disertai keterangan kandungan bahan kimia.

Data Raped Alert System for Non-food Consumer Products (RAPEX) pada 2009, menyebutkan 88 produk Cina yang ditolak di Eropa karena tidak memenuhi aturan Registration, Evaluation, Authorization and Restriction of Chemical (REACH). Produk Cina yang ditolak antara lain mainan anak, produk tekstil dan peralatan dapur.

Menurut Adri Yudha Wibawa, Product Development Industry Support Services Strategic Business Unit, Surveyor Indonesia, setiap pekan ekspor barang dari Cina yang mengandung bahan kimia tertolak.

"Kalau produk Cina dikeluarkan dari Eropa, maka ada potensi pasar yang besar di Eropa, sehingga bisa diisi dengan produk Indonesia," kata Adri dalam Seminar Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Perdagangan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (9/3).

Namun, kata Adri, Indonesia sendiri masih kesulitan mengikuti aturan REACH. Berdasarkan data RAPEX, masih ada enam jenis produk Indonesia yang ditolak karena tidak memenuhi aturan REACH. Produk Indonesia yang ditolak oleh Eropa di antaranya adalah produk tekstil.

Salah satu kekurangan produk Indonesia karena kurangnya infrastruktur laboratorium uji kandungan bahan kimia yang bersertifikat. "Alangkah bagusnya bila Indonesia bisa memiliki laboratorium bersertifikat Good Laboratory Practice," ujar dia.

EKA UTAMI APRILIA http://www.tempointeraktif.com

Selasa, 09 Maret 2010 Posted in | | 0 Comments »

One Responses to "Produk Cina Ditolak, Indonesia Bisa Isi Pasar Eropa"

Write a comment